Jumat, 30 Mei 2014

Tugas Softskill ke-1: Teori Organisasi Umum 2



Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen dalam berbagai tingkatan harga dan pada waktu tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu permintaan:
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga barang lain yang berkaitan.
  • Tingkat pendapatan.
  • Selera.
  • Ekspektasi.
Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang dapat dijual oleh penjual dalam berbagai tingkatan harga dan pada waktu tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu penawaran:
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga sumber produksi.
  • Tingkat produksi.
  • Ekspektasi.


Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi apabila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.



Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Pemintaan:
a. Tingkat pendapatan konsumen.
b. Harga barang dan jasa.
c. Selera konsumen.
d. Fluktuasi ekonomi.
e. Harga barang lain yang berkaitan dengan substitusi.
f. Pertambahan jumlah penduduk
Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Penawaran:
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Tujuan produksi.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
.


Penentuan Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
Contoh:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq

Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).

Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price)
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.



Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan Kardinal
Pendekatan ini dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti uang, jumlah atau buah. Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasaan konsumen. Konsumen yang relasional akan berusaha memaksimumkan kepuasaanya dengan pendapatan yang lebih. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumi


Pendekatan Ordinal 
Pendekatan ini digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal, sebagian besar ekonomi saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi barang-barang sederhana seperti es krim/kopi. Mereka memperkenalkan pendekatak ordinal yang lebih memberi penekanan bahwa "Barang A lebih saya sukai daripada barang si B". Pendekatan ordinal membuat peringkat atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi.



Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.

Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dalam teori ekonomi mikro:

-  Elastisitas harga permintaan (Ed)
-  Elastisitas harga penawaran (Ws)
-  Elastisitas silang (Ec)
-  Elastisitas pendapatan (Ey)

Berikut akan dijelaskan beberapa definisinya:

1. Elastisitas harga permintaan (Ed)

Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Macam-macam Elastisitas Permintaan :

E > 1 : Elastis

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

-   Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
-   Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
-   Jangka waktu analisa.
-   Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)


2. Elastisitas harga penawaran (Ws)

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).


Macam-macam Elastisitas Penawaran
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.

2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.

3. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))

4. Elastisitas silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))

5. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar